Rabu, 03 Oktober 2018

JURNAL PERILAKU SEHAT


 


CRITICAL APPRAISAL

a. Transcendence
1.  Pada penelitian yang pertama, “Oral Health Behavior And Its Relationship With Dental Caries Status And Periodontal Status Among 12-13 Year Old School Children In Udaipur, India”. Metode yang digunakan survey cross sectional, dengan alat kuesioner di validasi melului survey pilot. Dimana survey pilot ini memiliki keuntungan dari pelaksanaan uji pilot, di antaranya:
a. memberi peringatan lebih awal tentang di mana kemungkinan    penelitian utama akan gagal.
b. menjadi petunjuk kepada peneliti pada bagian mana protokol akan gagal dijalankan.
c. memastikan apakah metoda atau instrumen yang diusulkan atau direncanakan oleh peneliti cukup baik, sederhana, pantas  ataukah terlalu rumit.

2.  Pada penelitian kedua, “Identifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut: Studi pada Pusat Pengembangan Anak Agape Sikumana Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia” menggunakan metode observasi cross sectional, dengan alat kuisioner memakai skala likert. Dimana skala liket ini Mempunyai banyak kemudahan. Menyusun sejumlah pertanyaan mengenai sifat atau sikap tertentu relatif mudah. Menentukan skor juga mudah karena tiap jawaban diberi nilai berupa angka yang mudah dijumlahkan. Menafsirkannya juga relative mudah. Skor yang lebih tinggi menunjukkan sikap yang lebih tinggi atau intensitasnya dibandingkan dengan skor yang lebih rendah. Selain itu skala Likert ini sangat luwes atau fleksibel, lebih fleksibel daripada teknik pengukuran lainnya. Jumlah item atau pernyataan, jumlah alternatif jawaban terserah pada pertimbangan peneliti. Sehingga penggunaan skala likert pada penelitian ini memudahkan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut secara cepat.

3.     Pada penelitian ketiga, “Perilaku Menggosok Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V Dan VI Di Kecamatan Sumberejo”, menggunakan metode explanatory research cross sectional. Diketahui metode ini sangat  jarang digunakan dalam penelitian umumnya. Penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration). Peneliti melakukan wawancara langsung kepada responden menggunakan alat kuesioner.

4.     Pada penelitian keempat, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Tingkat Keparahan Karies Gigi Siswa SDN Tumaluntung Minahasa Utara” dengan jenis penelitian deskriptif menggunakan metode desain cross sectional dengan alat kuisioner dan pemeriksaan gigi.
 
b. Limitedness
1.     Penelitian Oral Health Behavior And Its Relationship With Dental Caries Status And Periodontal Status Among 12-13 Year Old School Children In Udaipur, India, menjelaskan kesimpulan bahwa perilaku tidak memprediksi status kesehatan mulut mereka yang sebenarnya meskipun prevalensi karies gigi (18,9%) rendah, tingginya prevalensi kalkulus (50,6%). Yang menjadi keterbatasan dari penelitian ini adalah hasil maupun kesimpulan yang ada di penelitian menyatukan penilaian sikap, pengetahuan, dan tindakan menjadi perilaku. Sehingga mendapat kesimpulan yang salah, tentunya perilaku mempunyai dampak terhadap kesehatan gigi.

2.  Penelitian “Identifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut: Studi pada Pusat Pengembangan Anak Agape Sikumana Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia” menjelakan kesimpulan yang ditampilkan semakin baik persepsi dan motivasi maka semakin baik maka semakin baik perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Menurut saya pada penelitian ini yang menjadi keterbatasan adalah pada skala likert yang dipakai yang berisi empat alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Menjadi kelemahan antara lain:
 
     Asumsi bahwa tiap item atau pernyataan mempunyai nilai yang sama  tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tidak semua pernyataan mempunyai makna yang sama pentingnya dalam rangka keseluruhannya.
  1. Ada kemungkinan bahwa orang yang mempunyai sikap yang sama intensitanya memilih jawaban yang berlainan sehingga menghasilakan skor akhir yang berbeda.
  2. Demikian pula mereka yang mendapat skor mentah yang sama belum tentu mempunyai sifat atau sikap yang sama dengan intensitas yang sama. Itu sebabnya tidak dapat diberi makna tertentu kepada skor mentah yang diperoleh dengan cara pengukuran ini.
  3. Juga dapat disanksikan validitas item-item yang dipilih, artinya apakah item itu memang mengukur apa yang memang ingin kita ukur. Selain itu perlu diselidiki apakah semua item itu sama validitasnya, ataukah diantaranya ada yang kurang relevan.
3.  Penelitian “Perilaku Menggosok Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V Dan VI Di Kecamatan Sumberejo” Design penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden menggunakan alat kuesioner. Populasi penelitian ini adalah semua siswa sekolah dasar kelas V dan VI yang berjumlah 986 siswa di 24 sekolah dasar (SD) di Kecamatan Sumberejo. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proposional random sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 285 orang. Dapat disimpulkan bahwa yang menjadi keterbatasan dalam peneliti tersebut adalah waktu yang sangat lama dibutuhkan dalam penelitian tersebut untuk mewawancarai 285 orang.

4.  Penelitian “Hubungan Tingkat Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Tingkat Keparahan Karies Gigi Siswa SDN Tumaluntung Minahasa Utara.” Kesimpulan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kedua variabel. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya pengetahuan anak mengenai kesehatan gigi belum tentu mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut. Menurut dari analisa saya yang menjadi keterbatasan dari penelitian ini adalah tidak memaparkan sikap maupun tindakan pada perilaku anak yang ada tentunya ada hubungan dengan tingkat karies gigi pada anak.




HOBBY

  1. HUNTING         LOCATION : GEREJA KATOLIK, SURABAYA I WISH TO PARIS! NOTHING IS IMPOSSIBLE 2. HIKING   GO....